TEROBOSAN PEMBELAJARAN DALAM PJJ
Tidak pernah dibanyangkan sebelumnya
apa yang kita alami sekarang, semua hal harus dilakukan di rumah. Beribadah di
rumah, belajar di rumah dan bekerja dari rumah. Suatu tatanan kehidupan yang
membawa kita keluar dari comport zone kita.
Terusik, tidak nyaman tapi tetap harus beradaptasi. Karena siapa tidak bisa beradaptasi
dia akan punah, begitulah hukum alam.
Begitupun dunia pendidikan, mau
tidak mau harus beradaptasi. Dua minggu setelah pengumuman penemuan pasien
pertama covid-19 di Depok, dunia
pendidikan memaklumkan bahwa proses belajar mengajar yang biasa dilakukan
secara klasikal di sekolah (tatap muka), sekarang harus dilakukan dalam
jaringan (daring), Gema Pembelajaran Jarak Jauh digaungkan.
Tidak ingin terjebak dengan “mengasihani
diri”, saya mencoba menangkap peluang untuk mengembangakan diri ketika situasi
sulit dengan memberikan layanan terbaik sebagai abdi negara, abdi masyarakat.
Bersyukur ketika diklat Juli tahun 2019 saya mengangkat ide penggunaan google classroom dalam pembelajaran,
yang secara empiris dapat memberikan
kontribusi positif terhadap peningkatan minat belajar yang berkorelasi
terhadap peningkatan hasil belajar.
Berbekal
pengetahuan tentang google classroom,
saya mencoba mengenalkan penggunaan google
classroom pada siswa, awalnya beberapa
guru menilai negatif, karena dianggap menyulitkan siswa. Tapi beberapa guru
lain bertanya dan belajar mengenai google
classroom, saya dengan senang hati membagikannya.
Karena
pertemuan tatap muka tidak bisa dilakukan, saya mencoba menengahi dengan
membuat video –video pembelajaran yang saya share di ruang kelas pada google classroom. Berharap anak bisa mengerti
materi yang diajarkan.
Ketika
evaluasi pembelajaran jarak jauh dilaporkan, saya melihat keterlibatan siswa
lebih baik di kelas yang saya pegang dan guru-guru yang menggunakan model,
metoda atau aplikasi pembelajaran baru yang kekinian.
Karena
Pembelajaran jarak jauh berlangsung lama, sekitar 3 bulan, saya rasa perlu
penyegaran, sesekali saya seling dengan menggunakan google form dan quizizz. Karena
saya melihat anak mengalami demotivasi, saya mencoba mengurangi tekanan
kurikulum, dan membuat pembelajaran menjadi lebih santuy.
Sekarang
bola kegerakan pendidikan ada
ditangan guru, guru yang kreatif dan inovatif akan menghasilkan kualitas pembelajaran
jarak jauh yang apik, bahkan efektif. Tapi guru konvensional yang tidak cakap
beradaptasi akan meminta permakluman dari berbagai pihak, ya dengan alasan pandemik,
akhirnya banyak pihak pun memberi toleransi.
Sekarang
pilhan ditanganmu, mencoba beradapatasi, terobos keterbatasan. Atau
mengasihani diri dan tidak lakukan apapun?. (Ingat, sebab Raksasa Nokia
bangkut, karena dia tidak mau beradaptasi)
Jikau
kamu pilih yang ke-2, maka tunggulah “kepunahanmu”!!!
0 komentar:
Posting Komentar